MAUMERE, MN- Miracle Studi Maumere, akhirya kembali mengemas album lama yang diproduksi kembali dan dipopulerkan oleh Group Florasta.
Encho DC musisi pihak Miracle Studio dalam keterangannya mengatakan, lagu “Naruk Tutur” atau dalam bahasa Sikka yang berarti bicara adat, akhirnya berhasil diluncurkan.
“Konsep produksi kembali lagu ini, didasari atas pemahaman kami terhadap proses pernikahan oleh masyarakat adat Sikka saat ini. Ini sangat erat kaitannya dengan besaran belis (mahar) yang harus disiapkan oleh keluarga laki-laki. Belis biasanya berupa uang, gading, mas, hasil pertanian dan ternak seperti kuda, sapi dan ayam. Belis diantar oleh keluarga laki-laki ke rumah keluarga perempuan dalam acara antar belis,” jelasnya mengawali penggarapan album tersebut.
Lagu ini, lanjut dia, menggambarkan pernikahan suci adat Sikka yang sudah berlangsung secara turun-menurun agar tetap dipertahankan.
“Lagu ini intinya, menghimbau agar besaran belis yang diminta keluarga perempuan tidak berlebihan serta tidak harus diselesaikan (lunas), sebelum pernikahan suci terjadi. Karena urusan adat terus terjadi secara turun-menurun selama kita hidup. Adat hendaknya dibicarakan secara musyawarah dan disepakati oleh kedua keluarga dalam suasana damai dan dijalankan dengan saling mengasihi satu sama lain,” tegasnya.
Dia mengatakan, lagu ini merupakan lagu lama yang diarensemen ulang oleh pihak Miracle Studio atas izin pencipta lagu Petrus Everdy dan Bapak Herci Noning.
Dalam album Group Florasta tersebut, lagu ini dinyanyikan oleh Valen Vardam yang juga merupakan salah satu personil Grup Florasta dan Encho DC yang juga sebagai musisi pihak Miracle Studio.
Encho DC sendiri adalah musisi utama dalam Miracle studio yang sudah banyak menggarap lagu produksi Miracle Studio, diantaranya Hugu Hon, Lau Ole dan juga Kasih Ami Lau Ata Nian yang saat ini sedang populer.(MAR-R1)
Komentar